Rabu, 27 April 2011

KENAPA???

Banyak orang mengira kekuatan penis seperti halnya mesin mobil yang akan rusak jika dibiarkan berdebu di garasi tanpa pernah dipakai. Padahal, yang menjadi inti dari sebuah ereksi adalah kelancaran aliran darah ke organ vital.
Menurut Dr.Hernando Chaves, seksolog klinik, keberhasilan ereksi bisa terganggu jika aliran darah ke penis terganggu. Jadi tidak ada kaitannya dengan seberapa lama Anda tidak berhubungan seksual.
Jika Anda merawat kebugaran tubuh secara baik dengan cara melakukan olahraga yang memompa aliran darah, Anda dapat tetap siap, tetap bergairah dan tetap mampu berhubungan seks hingga usia lanjut.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Archieves of Sexual Behaviour terhadap 78 pria sehat tetapi tidak aktif kemudian mulai berlatih aerobik minimal 3 kali dalam seminggu, didapatkan kehidupan seks mereka sangat meningkat.
Memang rentang waktu terjadinya ereksi dan kemampuan untuk mempertahankannya akan berubah seiring usia. Ketika seorang pemuda berusia 19 tahun yang belum pernah bercinta melakukannya, ia akan siap melakukan "babak" kedua setelah beberapa menit memuaskan pasangannya. Di usia 30 tahun ia memerlukan waktu 20 menit dan di usia 45 ia harus menunggu setidaknya satu jam sebelum mendapatkan ereksi lagi.

from: kompas.com

Kondom Beraroma makin diminati


Wewangian atau aroma sangat erat kaitannya dengan memori dan sangat personal sifatnya. Saat kita mencium aroma tertentu, reaksi setiap orang bisa berbeda-beda. Aroma yang pas juga bisa menimbulkan reaksi gembira, rileks atau bersemangat.
Oleh karena itulah, untuk memberi nilai lebih, kondom sebagai alat kontrasepsi juga kini tidak mau kalah dengan produk lain. Selain aroma buah-buahan, kondom masa kini juga dibuat dengan aroma bunga, kopi, mint, bahkan kelapa.
Tossaporn Nilkhambang, manager quality assurance PT Thai Nippon Rubber, produsen berbagai merek kondom, menyebutkan saat ini selain aroma, kondom yang memiliki rasa juga banyak dicari.
"Konsumen kini menginginkan aroma yang baunya lebih kuat. Banyak juga permintaan akan kondom yang memiliki rasa manis,"
Ia menjelaskan, pasar Asia kini lebih menyukai kondom dengan aroma bunga-bungaan yang alami. "Orang Asia suka wangi melati dan vanila," katanya.
Sementara itu orang-orang Afrika biasanya menyukai produk kondom yang beraroma kuat seperti kopi, madu atau mint. "Kondom yang mint sebenarnya bisa membuat mata iritasi karena begitu kemasan dibuka baunya seperti menusuk mata. Tapi mereka suka karena dianggap segar," ujarnya.
Hal berbeda justru ditunjukkan orang-orang di Amerika dan Eropa yang lebih menyukai kondom plain alias tanpa aroma. Barangkali, buat mereka yang penting adalah fungsinya.
Dengan berbagai aroma dan rasa yang sangat bervariasi tadi, tak ada salahnya Anda mencoba kondom. Untuk mengetahui mana yang paling cocok untuk Anda, mungkin bisa dicoba kondom yang aromanya paling sesuai dengan mood Anda.

from: kompas.com

Waktu terbaik untuk minum Vitamin


Ada yang mengatakan, vitamin sebaiknya dikonsumsi pada pagi atau malam hari. Ada juga yang mengatakan sebaiknya konsumsi vitamin disertai makanan padat.
Menurut Barbara Paulsen, Pemimpin Redaksi Majalah Health, konsumsi vitamin boleh dilakukan kapan saja begitu kita ingat. Sebab, hanya sedikit perbedaan manfaat yang diperoleh jika mengonsumsi vitamin secara teratur.
Bagi mereka yang ingin mengonsumsi vitamin secara teratur, ada baiknya menyimak beberapa tip di bawah ini:
* Konsumsi vitamin bersama makanan untuk membantu proses penyerapan oleh tubuh.
* Pil zat besi berdampak keras bagi perut. Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan, ada baiknya mengonsumsi pil zat besi bersama makanan.
* Saat ini, vitamin E kebanyakan bersalut lemak. Untuk memperoleh manfaat lebih besar, konsumsilah bersama cairan berlemak seperti segelas susu.
* Lebih baik mengonsumsi kalsium berdosis 300 mg atau kurang, dibandingkan dengan mengasup kalsium dalam jumlah besar sekaligus. Ada baiknya menambah dosis 10 persen jika mengonsumsinya.

from:kompas.com

Pesan Teks Tingkatkan Keterampilan Baca-Tulis Anak


PARA ilmuwan telah mengklaim bahwa anak-anak yang fasih mengirimkan pesan teks memiliki kemampuan menulis dan membaca lebih baik. Peneliti menemukan bahwa alih-alih menghancurkan bahasa, pesan teks justru membuat anak mampu mengenali sajak dan pola bicara.

Studi selama sepuluh tahun yang didanai oleh British Academy Inggris menguji pengaruh penggunaan pesan teks pada anak usia 8-12 tahun. Para peneliti menemukan anak-anak berumur lima tahun yang sudah menggunakan ponsel mampu memahami suku kata lebih baik.

Psikolog Dr Clare Wood, yang memimpin studi di Coventry University, mengatakan penggunaan singkatan yang biasa digunakan dalam pesan teks membantu perkembangan membaca anak-anak dan keterampilan menulis.

"Kami terkejut mengetahui bahwa penggunaan teks sebenarnya mendorong perkembangan kesadaran fonologi dan keterampilan membaca pada anak-anak," katanya seperti dikutip Daily Mail.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak-anak tanpa sadar akan melatih ejaan mereka secara teratur dengan mengirimkan pesan teks. "Menulis teks juga merupakan bentuk latihan interaksi menggunakan bahasa sehingga memungkinkan anak membaca dan mengeja setiap hari," tambah Wood

from:MediaIndonesia.com

Selasa, 26 April 2011

Bawang Merah cegah Diabetes


SEBUAH penelitian baru menunjukkan bahwa bawang merah dapat membantu dalam mengatur berat badan, mencegah diabetes, dan mengurangi tekanan darah.

Melalui penelitian itu, ilmuwan biomedical di University of Southern Queensland telah menunjukkan bahwa bawang bisa memerangi obesitas, diabetes, dan kenaikan tekanan darah, menurut laporan Courier Mail.

Mereka menyoroti ekstraksi rutin dari proses pembalikan lemak bawang pada tikus di laboratorium. Terbukti proses itu mampu menurunkan tekanan darah, membalikkan masalah glukosa, dan memperbaiki kerusakan hati. Studi ini akan dipublikasikan di bulan depan pada Journal of Nutrition.

from : Media Indonesia.com

Nikmat tapi sia- sia


TEH memang merupakan pendamping terbaik dalam program penurunan berat badan, sayangnya khasiat teh akan sia-sia bila ditambahkan dengan susu.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa teh mengandung senyawa tingkat tinggi yang membantu mengurangi jumlah lemak yang diserap usus plus mampu memangkas jumlah kolesterol. Namun, protein yang dikandung susu sapi akan menetralisasi kemampuan senyawa dalam teh tersebut. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa senyawa bernama theaflavin dan thearubigins bisa mencegah obesitas bila diberikan pada tikus.

Dr Devajit Borthakur, seorang ilmuwan Tea Research Association, di Jorhat, India, berkata, "Bila teh diminum dengan susu, theaflavin dan thearubigins akan berinteraksi dengan protein susu yang menyebabkan kedua zat itu malah mengendap.

"Ini berarti bahwa kita tidak akan mendapatkan manfaat kesehatan baik dari kedua senyawa itu maupun dari protein susu. Maka itu, selalu disarankan untuk tidak menggabungkan teh dengan susu."

Dr Lisa Ryan, seorang dosen senior ahli gizi Pusat Fungsional Makanan di Oxford Brookes University telah menemukan bahwa susu skim mengurangi kadar dua senyawa aktif ini melebihi jenis susu lain seperti susu murni. Seperti dikutip dari The Telegraph, Minggu (27/3), ia berkata, "Lemak pada susu tampaknya menjadi penyangga polifenol dan antioksidan. Molekul yang bernama kasein mengikat polifenol sehingga kemampuan mereka menurun."

"Meskipun menambahkan susu tidak akan berdampak pada ketersediaan polifenol, teh masih merupakan sumber paling signifikan untuk mendapatkan manfaat lebih polifenol.

from: media Indonesia.com

E-mail Bikin Otak Kerja Keras


STUDI baru membuktikan bahwa e-mail, SMS, dan tweet, dan update status dapat merusak kesehatan mental. Dikatakan, teknologi modern bisa merusak pikiran karena membombardir kita dengan terlalu banyak informasi.

Berkembangnya smartphone membuat kita menjadi lebih mahir (multitasking) seperti mampu beralih memperhatikan banyak tulisan sepertu e-mail dan tweet.

Tetapi, bukti menunjukkan menangani berbagai sumber informasi bisa melemahkan kemampuan kita untuk menyaring data yang tidak relevan dan memprioritaskan apa yang penting, menurut laporan Daily Mail.

Para peneliti di Stanford University di California sebelum menemukan bahwa multitasking dapat menghambat memori dalam jangka panjang. Sekarang, tim dari University of California (San Francisco) telah menyimpulkan bahwa multitasking juga dapat menghambat kinerja memori dalam jangka pendek, terutama di kalangan orang dewasa yang lebih tua.

Menurut San Francisco Chronicle, para ilmuwan menemukan bahwa mereka yang terbiasa melakukan multitasking mudah terganggu oleh informasi yang tidak relevan.

Anak-anak remaja sekarang dikatahui menghabiskan rata-rata 7 jam dan 38 menit dalam penggunan media. Tapi karena mereka menggunakan lebih dari satu media pada satu waktu, mereka diperkirakan menyerap sekitar 10 jam dan 45 menit konten dalam 24 jam.

Kombinasi teknologi yang membahayakan bahkan telah membuat beberapa ilmuwan berinisiatif melakukan 'diet teknologi' dalam upaya mencegah informasi yang berlebihan.

from : Media Indonesia.com