Sabtu, 07 Mei 2011

Rawat Sendi anda.....


Meski tidak terlihat, persendian perlu dirawat. Bila kondisi sendi tidak baik, fleksibilitas seluruh gerakan tubuh bisa terganggu, bahkan mengakibatkan kerusakan tulang rawan sendi.

Layaknya engsel pintu, sendi-sendi tubuh menjadi penghubung antara satu tulang dan tulang yang lain sehingga memungkinkan tulang dapat digerakkan dengan fleksibel dan lentur.

Karena fungsinya yang penting itu, persendian tak pernah beristirahat dari tugasnya. Bukan hanya itu, sendi merupakan anggota tubuh yang terus-menerus mengalami tekanan. Makin banyak aktivitas yang dilakukan, makin berat pula tugas sendi.

Ketika kita berjalan, tekanan pada sendi mencapai dua kali dari berat tubuh dan saat naik tangga meningkat hingga tiga kali. Tekanan yang dialami sendi bahkan mencapai lima kali dari berat tubuh saat kita menuruni tangga.

Menurut dr. Aris Wirabudi, Sp.PD, KEMD, dalam kondisi normal, sendi memiliki permukaan yang licin. Tekanan-tekanan yang diterima sendi akan menyebabkan robekan atau retakan kecil. "Secara alami robekan ini akan diperbaiki oleh tubuh. Makin muda usianya, makin cepat proses perbaikan ini terjadi," katanya.

Namun, seiring dengan pertambahan usia, kemampuan tubuh untuk mengoreksi robekan tadi berkurang, padahal setiap saat tubuh terus bergerak. Akibatnya robekan dalam sendi semakin besar dan artinya sendi makin cepat rusak.

"Jika robekannya terlalu besar, lama-kelamaan cairan sendi akan aus, tulang saling menempel dan terasa sakit saat digerakkan. Kondisi ini disebut juga dengan radang sendi atau osteoartritis, salah satu jenis rematik," kata ahli penyakit dalam dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, ini.

Percepatan kerusakan sendi, menurut Aris, disebabkan oleh berbagai faktor, yakni usia, berat badan, pola makan, dan aktivitas.

Orang dengan berat badan ekstragemuk atau obesitas merupakan kelompok yang rawan mengalami osteoartritis (OA). "Karena kegemukan, otot-otot penyangga sendi tidak kuat menahan beban sehingga lebih rentan terjadi robekan kecil pada sendi," katanya.

Penyakit radang sendi memang biasanya dialami oleh orang lanjut usia. Namun, jika persendian tidak dirawat, mereka yang belum terlalu tua pun bisa menderita. Di Amerika Serikat, OA diderita 6-12 persen pada populasi orang dewasa dan sepertiganya adalah usia di atas 65 tahun.

"Saat ini memang trennya semakin banyak orang yang masih muda sudah terkena OA, terutama jika kegemukan dan sendi ditekan terus," kata dr. Muliaman Mansyur, medical marketing PT. Fonterra Brands Indonesia, dalam acara seminar "Jaga Kesehatan Tulang dan Sendi" di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Osteoartritis memiliki gejala utama rasa nyeri, bengkak, sendi sulit digerakkan (kaku), dan hilang kelenturan di sekitar area yang sakit. OA bisa terjadi di seluruh bagian tubuh yang terdapat sendi. Namun, bagian yang paling sering terkena adalah lutut, tangan, kaki, tulang belakang, dan panggul.

Pencegahan

Osteoartritis bukanlah penyakit sepele. Penyakit ini bisa mengakibatkan cacat kronis, meningkatkan kunjungan ke rumah sakit, dan memakan biaya tinggi. Sayangnya, menurut dr. Aris, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini.

"Pengobatan yang diberikan adalah fisioterapi untuk mengembalikan fungsi gerak dan obat antiinflamasi untuk mengurangi nyeri. Terapi lain adalah operasi untuk mengganti area yang sakit," katanya.

Untuk menjaga fungsi sendi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama adalah berolahraga untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah kekakuan. Makin banyak kita bergerak, makin lenturlah sendi kita. Lakukan olahraga yang menguatkan otot-otot penyangga tubuh.

Akan tetapi, Aris mengingatkan agar olahraga yang dilakukan tidak berlebihan. "Penggunaan satu bagian sendi yang berlebihan justru bisa menyebabkan cedera. Misalnya pada petenis atau pemain golf karena memakai satu bagian tangan terus-menerus," katanya.

Kalaupun Anda tidak punya waktu untuk berolahraga, selalu lakukan peregangan di sela-sela aktivitas untuk mencegah kekakuan.

Faktor lain yang tak kalah penting, menurut Muliaman, adalah nutrisi. "Seperti halnya tulang butuh kalsium dan vitamin D, sendi juga membutuhkan glukosamin untuk mencegah kerusakan jaringan tulang rawan dan mengatasi gejala artritis," katanya.

Glukosamin adalah senyawa pembangun untuk sendi tulang rawan yang berperan sebagai bantalan pada ujung tulang dan mencegah tulang dari keretakan saat mereka bergerak.

Secara alami zat ini ditemukan dalam tubuh, namun kemampuan tubuh menyintesa glukosamin akan berkurang seiring usia. Karena itu, glukosamin bisa ditambahkan dari luar tubuh.

Yang perlu diperhatikan, glukosamin bukanlah obat radang sendi. "Bila ada keluhan nyeri, haruslah diobati dengan obat antiinflamasi. Fungsi glukosamin ini untuk pencegahan," kata Aris mengingatkan.

from : kompas.com

Pria Selalu Mikir Seks? Ah Cuma Mitos

Pria memikirkan tentang seks setiap tujuh detik? Tidak juga. Menurut riset terbaru, ternyata pria juga memikirkan tentang tidur dan makanan sebanyak mereka memikirkan tentang seksualitas.

Pria muda setiap harinya rata-rata memikirkan 18 kali dalam sehari, sedangkan wanita hanya 10 kali. Meski begitu frekuensi para pria memikirkan tidur dan makanan juga tak jauh berbeda. Dengan kata lain, tidak ada yang istimewa dari pikiran tentang seks.

"Para pria juga memikirkan tentang hal yang berkaitan dengan kesehatan seperti halnya wanita. Jadi tidak hanya cuma tentang seks," kata Terri Fisher, psikolog dari The Ohio State University, yang melakukan riset ini.

Ia menjelaskan, teori yang menyebutkan otak pria hanya diisi pikiran tentang seks hanyalah sebuah mitos. Walau memang ada penelitian tentang frekuensi pria dan wanita memikirkan seks. Pada umumnya metode riset yang dipakai adalah meminta responden untuk mengingat kembali apa saja yang mereka pikirkan selama seminggu kemarin. Namun menurut Fisher, metode tersebut sebenarnya tidak memberi hasil akurat.


Dalam penelitiannya, Fisher dan timnya meminta 163 mahasiswi dan 120 mahasiswa untuk membawa alat penghitung pukulan golf berukuran kecil. Supaya tidak bias, para partisipan itu diwawancarai tentang pikiran yang berkaitan dengan kesehatan.

Kemudian, 60 persen responden diminta memencet alat hitung pukulan golf tadi ketika mereka memikirkan tentang seks. Dan sisanya diperintahkan untuk memikirkan tentang makanan dan tidur.

Secara umum, Fisher menemukan para pria memikirkan seks lebih dari sekali saat terjaga, sementara wanita hanya separuhnya. Para pria juga ternyata memberi perhatian pada tidur dan makanan sebanyak memikirkan seks.

from : kompas.com

Kamis, 05 Mei 2011

Obesitas kurangi kepuasan seksual

Bertubuh ekstra gemuk alias obesitas bukan cuma lebih rawan penyakit tapi juga bisa mengurangi kepuasan seksual. Penelitian menunjukkan orang yang obesitas, terutama wanita, merasa kehidupan seksnya hambar.
Peneliti dari Duke University meneliti 91 pria obesitas dan 134 wanita obesitas yang mengisi kuesioner mengenai fungsi seksual mereka. Daftar pertanyaan tersebut meliputi gairah, libido, ketertarikan, orgasme, kepuasan, kebiasaan, hubungan dengan pasangan, masturbasi dan masalah seksual.
"Kami menemukan kepuasan seksual dan kualitas seksual wanita yang obesitas lebih rendah dibanding para pria. Tapi secara umum orang yang obesitas memiliki kualitas kehidupan seks yang rendah," kata Dr.Truls Ostbye, profesor dari departemen komunikasi dan keluarga, yang melakukan riset ini.
Para peneliti juga membandingkan hasil survei kelompok orang yang gemuk berat itu dengan para survivor kanker dan orang dari kelompok umum.
Hasilnya, wanita yang obesitas tetap memiliki nilai kepuasan seksual yang rendah dibanding kelompok lain. Sementara itu pria yang obesitas memiliki kepuasan seksual di antara kelompok survivor kanker dan populasi umum.
"Hasil survei ini menambah bukti bahwa obesitas berkaitan erat dengan penurunan fungsi seksual dan kualitas seks, baik pada pria dan wanita," kata Ostbye yang hasil risetnya dimuat dalam Journal of Sex and Marital Therapy.
Problem seksual yang dialami kaum XL ini antara lain disebabkan karena buruknya aliran darah akibat kegemukan. Tidak hanya pada pria, tapi juga wanita. Penelitian menunjukkan dorongan dan hasrat seksual wanita gemuk dipengaruhi oleh buruknya aliran darah, terutama yang menuju organ vital.

from:kompas.com

Bahaya Buah DiKarbit

Selain menunggu buah matang di pohon, para petani kita sudah mengenal proses pematangan buatan secara tradisional dengan cara memeram buah dengan karbit (kalsium karbida).
Karbit yang terkena uap air akan menghasilkan gas asetilin yang memiliki struktur kimia mirip dengan etilen alami, zat yang membuat proses pematangan di kulit buah.
Meski pengarbitan buah ini tidak memengaruhi kandungan gizi dalam buah, dr Fiastuti Witjaksono, Sp GK, tidak merekomendasikan konsumsi buah-buahan tersebut.
"Idealnya buah itu matang di pohon. Walaupun saya tidak secara khusus menekuni tentang zat kimia yang dipakai untuk pematangan buah, dikhawatirkan gas dari karbit ini menempel di kulit dan diserap ke dalam daging buah. Kalau tertelan, hal itu tentu menimbulkan dampak berbahaya," kata ahli gizi dari Klinik Semanggi ini.
Kerugian lain dari buah yang dikarbit adalah proses pematangan tidak optimal sehingga, meski warna buahnya terlihat kuning, rasanya kurang manis dan buahnya lebih cepat busuk.

from:kompas.com

Senin, 02 Mei 2011

Bahan Alami Pereda Batuk

SEBELUM Anda memutuskan untuk meminum sirup obat batuk untuk, coba salah satu ramuan di bawah ini yang bisa meredakan batuk secara alami:

1. Almon
Dipercaya, almon membantu meringankan masalah bronkial, termasuk batuk. Coba minum campuran beberapa sendok teh bubuk halus almon dengan secangkir jus jeruk.

2. Biji rami
Lawan batuk dengan biji rami, madu, dan lemon. Rebus biji rami dalam air hingga mengental dan minum untuk menenangkan tenggorokan dan saluran bronkial. Sementara itu, madu dan lemon bertindak sebagai antibiotik ringan seperti halnya sirup obat batuk. Untuk ramuan ini, rebus 2-3 sendok makan biji rami dalam 1 cangkir air hingga kental. Kemudian tambahkan 3 sendok makan madu dan perasan lemon. Minumlah 1 sendok makan sesuai dengan kebutuhan.

3. Ramuan teh lada hitam
Ramuan ini digunakan dalam dua tradisi yang sangat berbeda yakni Inggris dan China. Lada hitam merangsang sirkulasi dan aliran lender, sedangkan madu adalah obat pereda batuk antibiotik yang alami dan ringan. Untuk membuat ramuan ini, campur 1 sendok teh lada hitam dengan 2 sendok makan madu dalam cangkir. Tuangkan air mendidih dan biarkan selama 15 menit lalu minum. Ramuan ini efektif mengatasi batuk berdahak.

4. Lemon
Peras seperampat bagian lemon, tambahkan banyak lada hitam dan garam lalu langsung telan.

5. Susu hangat
Cara ini cukup popular. Minum saja secangkir susu panas yang ditambahkan madu.

6. Timi
Di Jerman, timi merupakan bahan resmi dalam pengobatan untuk batuk, infeksi saluran pernapasan atas, bronkitis, dan batuk rejan. Timi adalah daun mungil yang mengandung senyawa yang ampuh mengatasi batuk. Flavonoid dalam tini mampu mengendurkan otot trakea dan ileum, yang bereaksi saat batuk. Flavonoid juga mengurangi peradangan. Untuk membuat teh ini, campurkan 2 sendok teh daun timi yang dihancurkan dalam 1 cangkir air mendidih, tutup, diamkan selama 10 menit lalu minumlah.

Manfaat ketumbar....

MESKI lebih umum digunakan dalam bahan memasak sehari-hari, ketumbar ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Ketumbar selama ini memang dikenal keampuhannya dalam menyehatkan pencernaan.

Apa saja manfaat lain ketumbar? Berikut beberapa di antaranya seperti dikutip dari Times of India, Sabtu (23/4):

a. Ketumbar bermanfaat bagi perempuan terutama bagi yang menderita sindrom pramenstruasi (PMS). Rebus saja 6 gram biji ketumbar dalam 500 ml air lalu tambahkan gula. Minumlah selagi hangat.

b. Untuk penderita arthritis atau radang sendi, ketumbar memiliki sifat antiinflamasi. Rebus saja biji ketumbar dengan air dan minumlah untuk meredakan nyeri radang sendi.

c. Ketumbar juga dikenal mampu menurunkan gula darah dengan merangsang sekresi insulin. Tanaman ini juga telah dikenal sebagai 'tanaman anti-diabetes'. Ketumbar membantu kinerja jantung dengan menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.

d. Ketumbar juga bagus untuk kulit. Aduk bubuk ketumbar dengan bubuk kunyit yang diberi air secukupnya lalu oleskan pada jerawat dan komedo.

Ketampanan Diukur dengan Jari Manis

Semakin panjang jari manis seorang pria, semakin besar kemungkinan ia menarik di mata wanita. Ini bukan sembarang mitos. Ilmuwan membuktikan secara ilmiah.
Untuk studi ini, Camille Ferdenzi dari University of Geneva, meminta 80 wanita berusia 18 hingga 34 untuk melihat 49 foto pria. Setiap wanita kemudian dimintai penilaian yang berkaitan dengan sifat maskulin dan ketampanan. Ferdenzi juga mengajak sebuah grup wanita yang jumlahnya lebih kecil untuk mendengar suara pria dan mencium aroma tubuh (yang sudah ditempatkan pada kapas).
"Kami ingin tahu apa yang membuat seorang pria begitu menarik," kata Ferdenzi. "Adakah hubungannya dengan kondisi lingkungan janin?"
Hasilnya? Semakin panjang jari manis ketika dibandingkan dengan jari telunjuk, khususnya di tangan kanan, semakin besar pula kemungkinan pria itu dianggap menarik oleh para wanita yang terlibat dalam studi.
Perbandingan antara jari manis dan jari telunjuk tersebut berhubungan dengan terpajannya (expose) janin terhadap testosteron. Semakin besar perbedaannya, semakin banyak janin terekspos testosteron. "Kami juga mendapati ketampanan berhubungan dengan simetri pada wajah," kata Ferdenzi.
Para ilmuwan mendapati kalau pilihan para wanita bisa berbeda ketika diminta menilai berdasarkan bau badan dan suara. "Hubungan bau badan, suara, dan panjang jari manis tidak berhubungan langsung. Kemungkinan, karena bau badan dan suara diakibatkan testosteron saat dewasa, bukan sebelum kelahiran," Ferdenzi menjelaskan.
Penelitian yang menyelidiki panjang jari bukan hanya kali ini. Panjang jari berhubungan dengan kemungkinan seseorang terkena penyakit, termasuk kanker prostat. Penyakit itu juga dikenal berhubungan dengan testosteron. Jumlah pajanan hormon sebelum kelahiran juga menentukan kemungkinan seseorang terkena berbagai penyakit, seperti kanker payudara dan osteoartritis

Olahraga, Banyak Keringat Lebih Baik?

Rasanya kurang afdol jika tubuh tidak banjir keringat saat berolahraga. Tetapi jumlah keringat sebenarnya bukan parameter yang tepat untuk mengetahui banyak sedikitnya kalori yang dibakar.
Berlatih di atas treadmill selama 30 menit sudah jelas akan membuat tubuh basah oleh keringat. Tetapi apakah yoga yang dilakukan selama 75 menit dan hampir tanpa keringat tersebut lebih tidak bermakna? Belum tentu. Saat melakukan aktivitas fisik, keringat dibutuhkan untuk mendinginkan suhu tubuh agar tidak terlalu panas.
Ada banyak faktor yang memengaruhi banyak sedikitnya jumlah keringat yang dikeluarkan. Temperatur adalah faktor utama. Hanya dengan duduk diam di bawah sinar matahari kita pasti berpeluh, tetapi bukan berarti ada kalori yang dibakar. Keringat yang keluar adalah pertanda Anda kepanasan.
Sebaliknya ketika berlatih gaya punggung di kolam renang selama 30 menit, Anda tidak mengeluarkan keringat. Demikian pula halnya ketika Anda berlari di daerah pegunungan, keringat yang dikeluarkan pun sedikit, padahal jumlah kalori yang dibakar cukup banyak.
Kosmetik yang dipakai juga memengaruhi keringat yang dikeluarkan. Bila Anda memakai kosmetik saat berolahraga, jumlah keringat yang mengalir akan lebih sedikit dibanding jika wajah Anda polos tanpa make up.
Untuk latihan kardio yang diukur adalah detak jantung, bukan keringat yang keluar. Jika tujuannya membakar lemak, latihan kardio diupayakan 60-80 persen dari detak jantung maksimal. Bila Anda berusia 20 tahun maka denyut jantungnya antara 120-160 detak per menit.
Pada intinya adalah Anda tidak membutuhkan banyak keringat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Lakukan berbagai variasi latihan, baik itu kardio atau olahraga yang meningkatkan kelenturan, keseimbangan dan rileksasi seperti yoga atau tai chi.